Berantas Maraknya Peredaran Rokok Ilegal, Satpol PP Jember bersama Bea Cukai Setempat Gelar Sosialisasi

JEMBER, UNEWS.ID - Satuan Polisi (Satpol) PP Jember Provinsi bersama dengan Kantor Bea Cukai setempat terus gencar memberantas maraknya peredaran rokok tak bercukai resmi atau rokok ilegal. 

Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal di Kalangan Generasi Millenial Jember yang digelar di Aula Hotel Luminor Provinsi Jawa Timur pada Selasa (21/3/2023).

Pada tahun 2022 lalu, Satpol PP Pemkab Jember bersama Kantor Bea Cukai setempat, kata Plt. Kepala Satpol PP Pemkab Jember Edy Budi Susilo mengatakan berhasil menyita kurang lebih 3,6 juta batang rokok ilegal. 

Baca Juga: Kunker, Puan Maharani beri hadiah handphone terhadap santri Darul Ulum Kubu Raya

"Kalau yang tahun lalu (2022), cukup besar 3,6 juta batang yang bisa kita amankan dalam satu tahun. Sedangkan untuk tri wulan pertama ini kita masih dalam pengumpulan data. Untuk tri wulan pertama ini hitungan kita masih ada di bea cukai," ucap Edy saat dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan. 

Menurutnya, ada satu indikasi ketika cukai rokok sekarang naik 10 persen. 

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Pembacokan di Jember Berlatar Asmara antara Korban dengan Sang Istri

"Ada indikasi kecenderungan sedang kita coba dalami ini, dengan trennya naik. Kenapa? Karena semakin mahal rokok yang legal, sehingga akhirnya mereka cari alternatif yang murah," ungkapnya. 

Akan tetapi dengan indikasi tersebut, lanjut Edy, diharapkan tidak ada kenaikan kasus peredaran rokok ilegal yang signifikan. 

"Karena otomatis kalau bulan puasa, kan puasa juga rokoknya. Otomatis kan permintaan hal itu kecil, jadi semoga di momen puasa ini peredaran itu tidak terlalu masif," ucapnya menegaskan. 

Baca Juga: Kenalkan Budaya Daerah Asli Indonesia, Sekolah Nasional Tiga Bahasa Rukun Harapan Jember Gelar Pawai

Namun demikian sebagai langkah antisipasi, kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bakesbang Jember ini, pihaknya saat ini gencar melakukan sosialisasi dan koordinasi sampai tingkat desa.

"Di pemerintah desa, kami tentu saja mempunyai agen-agen sampai di level itu, tidak melulu di pemerintah desa. Karena tugas-tugas desa sudah sangat banyak, kami lebih menggunakan agen dari berbagai lapisan masyarakat untuk memantau mengamati kemudian menginformasikan kepada kami. Kemudian kita tindaklanjuti dengan langkah-langkah penyelidikan," ulasnya. 

Terkait upaya memberantas peredaran rokok ilegal itu, lanjut lagi Edy, sasaran setiap lapisan masyarakat untuk mendapatkan sosialisasi.